Website merupakan salah satu perangkat pemasaran yang sangat berperan, terutama apabila Anda ingin produk ataupun layanan yang Anda tawarkan dapat terlihat di internet.
Tentunya tidak hanya dengan membuat website lalu bisa tiba-tiba Anda mendapatkan banyak pengunjung, untuk mencapai hal tersebut membutuhkan proses yang lebih mendalam dan beberapa caranya sudah kami bahas pada artikel kami sebelumnya mengenai cara promosi website.
Lalu, apa gunanya membuat website?
Ibarat Anda membangun rumah milik Anda sendiri, yang terpenting adalah fondasi dasarnya dan bangunan utamanya, barulah kemudian Anda akan secara bertahap mengisinya dengan dekorasi, hiasan, ataupun perlengkapan tambahan yang menambah kegunaan dari rumah Anda.
Website adalah fondasi dasar dan bangunan utama dari seluruh kegiatan pemasaran yang akan Anda lakukan di dunia digital, begitupun dengan media sosial seperti Facebook ataupun Instagram, yang mana besar kecilnya pengunjung website atau medsos akan ditentukan dari strategi serta langkah-langkah yang Anda lakukan.
Sekilas mengenai cara promosi website yang efektif
Sebelum mengarah ke pembahasan utama, kami akan memberikan sedikit tips dan cara promosi website yang diharapkan bisa membantu Anda dalam memasarkan produk atau jasa Anda di dunia digital.
Cara promosi website terbagi menjadi 2 jenis, berbayar dan tidak berbayar.
Untuk cara yang terbayar tentunya akan lebih mudah namun lebih mahal biayanya, seperti misalnya memasang iklan pada Google Ads, atau memasang iklan Facebook Ads dan juga Instagram Ads.
Kelemahan dari metode berbayar adalah pada jangka waktunya, yang mana promosi website Anda hanya akan berlangsung selama Anda memasang iklan, alias selama Anda membayar iklan ke Google, Facebook, ataupun Instagram.
Cara yang tidak berbayar justru sebaliknya, meskipun membutuhkan perjuangan, kerja keras, dan beragam uji coba (trial-error), namun apabila berhasil maka jangka waktu keberhasilan promosi website akan lebih panjang dan bahkan bisa berlangsung terus menerus.
Inilah yang biasa disebut dengan SEO, atau Search Engine Optimization, alias Optimisasi Mesin Pencari seperti menggunakan Google dan Bing.
Jenis-jenis teknik SEO bisa beragam, mulai dari memperbaiki hal-hal teknis seperti meta title, implementasi og:image untuk keperluan share di medsos, meta description, hingga hal-hal yang cenderung lebih non-teknis seperti menulis artikel pada website Anda.
Apa sih meta-meta-an itu?
Meta itu adalah sesuatu yang tidak tampak apabila Anda membuka dan melihat tampilan website Anda, tetapi muncul saat Anda mengintip ke dalam baris pemrogramannya.
Meta ini justru yang lebih dibaca oleh para robot milik mesin pencari Google yang setiap hari menjelajah semua situs web yang ada di internet guna dimasukkan ke dalam hasil pencarian, terutama yang dianggap tidak berbau SPAM atau hanya sekedar duplikasi dari website lainnya.
Jadi misalnya judul salah satu halaman pada website Anda adalah :
“Nggak nyangka! Ini dia 7 Obat Panu paling Mujarab!”
Robot Google tetap akan mengambil dan mengindeks judul halaman website Anda tersebut, tetapi untuk lebih memahami konteksnya, meraka juga akan menelusuri meta tags alias title tags (atau dalam bahasa Indonesia “label judul”) yang disisipkan pada baris pemrograman.
Jadi apabila Anda menambahkan meta tags bertuliskan, misalnya, “Obat Panu Mujarab” yang cenderung lebih “to-the-point” dan langsung memperjelas isi dari halaman web Anda, maka konteks itu akan ditangkap oleh para robot Google untuk dimasukkan ke indeks hasil pencarian dari orang-orang yang sedang mencari obat panu mujarab.
Tidak cukup dari situ saja, apabila title tags Anda belum cukup juga bagi robot Google untuk memahami konteks dari halaman web Anda, maka mereka akan melihat dari apa yang dinamakan “meta description”.
Meta description adalah deskripsi singkat dari halaman web Anda tersebut, yang menjelaskan mengenai isi halaman, namun bersifat meta sehingga tidak muncul pada tampilan desain nya.
Nantinya tentunya robot pencari Google juga akan mencari ke dalam isi dari halaman web Anda, dan mencari kata kunci apa yang paling banyak mereka temukan, kemudian baru menyimpulkan bahwa halaman web Anda adalah tentang suatu topik tertentu, dalam contoh tersebut berarti tentang obat panu yang mujarab.
Lalu bagaimana dengan menulis artikel untuk website? bagaimana trik dan tips nya? Untuk hal ini akan kami bahas pada artikel selanjutnya supaya artikel ini tidak terlalu “ngelantur”.
Cara Menghitung Biaya Pembuatan Website
Berapa sih sebenarnya biaya pembuatan website itu? 50 ribu? 100 ribu? 200 ribu? 500 ribu? atau bahkan 500 juta?
Yah bisa dibilang semuanya itu benar adanya, tentunya tergantung dari berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi harga yang ditetapkan oleh penyedia jasa ya.
Untuk mengetahui dan menghitung berapa sebenarnya biaya pembuatan website, ada beberapa komponen serta faktor yang perlu dipertimbangkan, baik bagi Anda yang ingin menyerahkan pembuatan website kepada penyedia jasa seperti RBC Hosting, atau yang ingin mencoba membuat sendiri.
Komponen Biaya Pembuatan Website
Kita mulai dari yang sifatnya lebih pasti terlebih dahulu, ada beberapa komponen biaya yang perlu Anda perhatikan sebelum membuat website, yaitu:
- Biaya pendaftaran domain
- Biaya sewa web hosting
- Biaya lisensi dari script pemrograman yang dibutuhkan
- Biaya terkait dengan desain web (beli tema atau plugin premium, beli template, lisensi gambar apabila diperlukan, lisensi font, dan lain sebagainya)
Tiga komponen biaya tersebut tentunya sangat krusial bagi Anda yang ingin membuat website, meskipun tidak berlaku apabila Anda menggunakan penyedia layanan pembuatan website gratisan seperti Blogspot ataupun WordPress.com.
Yuk kita bahas satu-persatu.
1. Biaya Pendaftaran Domain
Membuat website yang menggunakan ekstensi domain pilihan Anda sendiri, seperti .com, .net, .id, atau dot dot apapun itu, memerlukan biaya untuk mendaftarkannya kepada penyedia layanan tersebut.
Karena penyedia layanan registrasi atau pendaftaran domain pun nantinya harus membayar kepada pemilik lisensi serta penerbit dari ekstensi domain tersebut, yang puncaknya dipegang oleh satu lembaga bernama ICANN.
Biaya yang ditetapkan untuk masing-masing jenis ekstensi domain pun tidak akan sama, tergantung dari berapa tarif dasar yang ditentukan serta berapa margin keuntungan yang diambil oleh para reseller-reseller nya.
Reseller itu sendiri bermacam-macam, ada yang merupakan reseller resmi yang terdaftar pada ICANN, hingga mereka yang menjadi reseller dari para reseller resmi tersebut, jadi bisa dibayangkan kenapa harga domain berbeda-beda, dan kenapa ini bisa mempengaruhi biaya pembuatan website.
Harga pendaftaran domain bisa beragam, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan per tahun, dan banyak pula penyedia layanan yang menawarkan harga super murah untuk tahun pertama, namun harga perpanjangan tahun-tahun berikutnya akan kembali normal.
Biasanya trik tersebut dilakukan untuk ekstensi domain yang mahal dengan harapan pada tahun kedua dan seterusnya akan Anda teruskan perpanjang karena ternyata misalnya website Anda sudah cukup dikenal dengan menggunakan nama domain tersebut.
2. Biaya Sewa Web Hosting
Selanjutnya adalah biaya yang Anda keluarkan untuk menyewa apa yang disebut dengan “web hosting”, atau kadang lebih dikenal dengan istilah “hosting” saja.
Apa sih Web Hosting itu ?
Web Hosting adalah lokasi penyimpanan file atau berkas yang dibutuhkan oleh website Anda, mulai dari file yang berisi script pemrograman website hingga kepada file-file gambar, video, audio, pdf, dan lain sebagainya yang akan digunakan untuk kebutuhan web Anda.
Ada beberpa jenis web hosting yang bisa Anda pilih, mulai dari membeli dan menggunakan komputer server milik Anda sendiri dan menempatkannya pada lokasi yang memiliki koneksi internet stabil, terhubung dengan IP Publik, dan jarang mengalami gangguan listrik, hingga kepada menyewa porsi kecil dari sebuah komputer server yang umumnya dikenal dengan istilah “Shared Hosting”.
Jenis-jenis web hosting tersebut antara lain adalah:
- Dedicated Server / Dedicated Hosting
- Colocation Server / Colocation Hosting
- Virtual Private Server (VPS)
- Cloud Hosting
- Shared Hosting
Dedicated server atau Dedicated Hosting artinya yaitu Anda menyewa sebuah komputer server yang ditempatkan pada lokasi khusus (biasanya pada area yang disebut dengan Data Center), yang mana di lokasi tersebut hanya server Anda saja yang beroperasi dan tidak berbagi dengan penyewa lainnya.
Sementara Colocation Server atau Colocation Hosting adalah menempatkan komputer server Anda pada area yang juga digunakan oleh penyewa Colocation lainnya, yang bila dilihat secara infrastruktur maka sumber daya di lokasi tersebut akan terbagi ke beberapa penyewa sementara pada Dedicated semuanya khusus untuk Anda seorang.
Lalu Virtual Private Server (VPS) berarti Anda akan menyewa sebagian besar dari sebuah komputer server milik penyedia jasa, dengan sumber daya seperti CPU dan RAM yang lebih diprioritaskan dan umumnya cukup besar dan beragam, tergantung seberapa besar kapasitas server fisik yang dimiliki penyedia jasa.
Kemudian adalagi yang dinamakan dengan Cloud Hosting, yang hampir mirip dengan VPS, namun bedanya ruang penyimpanan dan sumber daya server pada cloud hosting tidak hanya mengambil dari satu komputer server saja, tetapi terhubung dengan komputer-komputer server di banyak lokasi di berbagai tempat, bahkan hingga berbagai penjuru dunia.
Jadinya Anda tidak hanya mengandalkan CPU, RAM/Memory. dan Hard disk dari satu server saja, tetapi terbagi ke beberapa komputer dan apabila ada satu server yang bermasalah maka server yang ada di lokasi lain yang tidak bermasalah akan tetap bisa diakses, sehingga website Anda dapat dipastikan selalu menyala.
Terakhir adalah Shared Hosting, yang merupakan jenis layanan yang paling umum ditawarkan, yang mana pada jenis ini Anda akan menyewa porsi kecil dari sebuah komputer server yang di dalamnya anda akan berbagi “kamar” dengan banyak penyewa-penyewa lainnya.
Jadi, apabila Anda memiliki suatu area/lokasi/ruangan yang bisa Anda sulap menjadi sebuah Data Center dengan infrastruktur yang baik dengan beberapa komputer server, Anda bisa menyewakannya kepada para penyewa, mulai dari menyewakan komputer server (Dedicated) ataupun menyewakan ruangannya (Colocation).
Nantinya para penyewa dan pemilik server tersebut bisa menyewakan bagian besar dari ruang server mereka (VPS), menghubungkannya dengan beberapa server lain untuk kemudian disewakan (Cloud Hosting), serta para penyewa VPS akan bisa menawarkan sebagian kecil dari VPS mereka untuk ditawarkan kepada mereka yang membutuhkan (Shared Hosting).
Berapa biaya untuk jenis-jenis web hosting tersebut?
Umumnya yang termahal biayanya adalah Dedicated Server, karena Anda menyewa suatu lokasi yang eksklusif untuk Anda, yang mana haganya bisa beragam mulai dari sejutaan per bulan hingga belasan juta per bulan.
Colocation akan sedikit lebih murah dibandingkan Dedicated, yaitu mulai dari 700-900ribu an per bulan hingga jutaan per bulan.
Harga sewa Dedicated akan tergantung dari spek komputer server yang Anda sewa, sementara pada Colocation akan tergantung kepada fasilitas serta kualitas infrastruktur yang ditawarkan oleh penyedia layanan.
VPS dan Cloud Hosting umumnya ditawarkan dengan harga setara, mulai dari ratusan ribu per bulan hingga jutaan, tergantung dari berapa besaran sumber daya yang disewakan seperti CPU, RAM, Hard Disk, panel admin, dan lain sebagainya.
Kemudian yang termurah diantara lainnya adalah Shared Hosting, yang mana harganya bisa hanya sekitar belasan ataupun puluhan ribu per bulan, hingga kepada jutaan, tergantung dari berapa besar Hard Disk, Bandwidth, dan fasilitas pendukung lainnya yang ditawarkan.
3. Biaya Lisensi Script Pemrograman
Umumnya server yang ditawarkan para penyedia jasa menggunakan Sistem Operasi Linux, yang kebanyakan memang gratisan, tetapi tentunya tidak semua dari Anda mengerti cara mengoperasikan perintah-perintah yang ada di dalamnya.
Karenanya Anda memerlukan suatu program atau aplikasi yang dapat digunkan untuk mengelolaserver yang Anda sewa, seperti misalnya Vesta Panel, Virtualmin, Ajenti, DirectAdmin, dan yang paling terkenal adalan cPanel / WHM.
Beberapa aplikasi pengelolaan server yang kami sebutkan di atas memiliki beragam harga, mulai dari gratis hingga ratusan ribu per bulan.
4. Biaya Terkait dengan Fungsi dan Desain Web
Ini sebenarnya kita sudah memasuki ranah yang sulit dipastikan, belum tentu dibutuhkan, tetapi dalam banyak kasus sangat diperlukan meskipun tetap tergantung dari apa platform ataupun framework yang dipakai saat membuat website.
Entah Anda menggunakan platform CMS yang sudah jadi seperti WordPress, Drupal, Joomla, ataupun menggunakan framework PHP seperti Laravel dan CodeIgniter, ataupun mengembangkan semuanya dengan PHP dari nol, terkadang ada beberapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk menambah fungsi ataupun mempercantik tampilan web tanpa perlu membuang waktu lama mengembangkannya.
Di bagian ini pula lah biasanya klien sering “salah kaprah” dan “rancu” karena banyak yang hanya melihat, “Website A bisa begitu berarti semua website bisa begitu”, tetapi tidak memperhitungkan apa yang perlu dilakukan dan berapa biaya yang diperlukan supaya “bisa begitu”.
Tentunya ini bukan kesalahan klien karena umumnya mereka bukan penyedia jasa pembuatan website serta tidak memiliki keahlian tentang hal tersebut, dan ini lebih ke fungsi dan tugas penyedia jasa untuk memberikan edukasi serta penjelasan yang tepat kepada klien dan mudah dipahami.
Biaya-biaya yang termasuk di sini, misalnya apabila Anda menggunakan platform WordPress, antara lain adalah biaya pembelian plugin serta theme (tema/template) premium, yang terkadang biayanya ditagihkan secara berkala mulai dari per bulan, per tahun dan tidak hanya sekali bayar.
Rentang biaya pada komponen yang satu ini pun cukup luas, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan, dan belum lagi kalau ternyata dari developer plugin, themes, atau modul mengenakan biaya bulanan atau tahunan.
Biaya Pembuatan Website Lainnya
Selain keempat komponen tersebut, ada biaya lain yang juga perlu dipertimbangkan dan dimasukkan ke dalam harga sebuah website.
Keempat komponen biaya yang kami sebutkan di atas itu tentunya tidak akan berarti apa-apa apabila tidak ada yang meracik dan meramunya hingga menjadi sebuah website yang sesuai dengan yang Anda inginkan.
Biaya dari si tabib yang meramu dan meracik ini tentunya akan sangat beragam, dan tergantung dari berapa patokan yang ingin ditawarkan oleh si penyedia jasa selaku pembuat website.
Yang perlu dijadikan pertimbangan di sini antara lain adalah:
- Keahlian / Skill dalam membuat website
- Kualitas hasil pekerjaan yang umumnya bisa dilihat dari portofolio
- Ongkos per jam dan lama pembuatan website
- Seberapa kompleks website yang ingin dibuat
- Kualitas after service dan support yang ditawarkan
Standar harga jasa pembuatan website di Indonesia juga sangat berbeda dengan Luar Negeri, terutama Amerika Serikat, yang mana mereka menerapkan tarif minimal adalah sekitar $1000 untuk website yang paling mudah dan sederhana, hanya terdiri dari 1-10 halaman, menggunakan HTML / Platform CMS gratisan, dan hanya berupa website company profile tanpa ada fitur ekstra.
Bisa dilihat di atas kalau kami memasukkan kualitas after service dan support ke dalam pertimbangan, karena begini, misalkan Anda membuat website di penyedia jasa yang menawarkan harga murah, tetapi setelah web selesai tiba-tiba Anda menemukan kendala atau ada error yang muncul, namun penyedia jasa tersebut tidak bisa dihubungi.
Akhirnya website Anda malah terbengkalai dan Anda harus membuat website yang baru lagi (keluar uang lagi) atau membayar orang lain untuk memperbaikinya, yang tentunya akan sangat merugikan.
Jadi, Berapa Harga Jasa Pembuatan Website ?
Yuk kita coba hitung denhgan estimasi kasar, berapa sih kira-kira harga dari suatu website, dengan menggunakan 3 skenario, yaitu website company profile sederhana, website toko online sederhana, dan website custom.
Skenario 1: Perhitungan harga website Company Profile sederhana
Kira-kira perhitungannya seperti ini (dengan asumsi jumlah halaman web sekitar 5 halaman):
- Pendaftaran domain, misalnya .com : Rp 150,000 / tahun
- Sewa hosting 500MB : Rp200,000 / tahun
- Platform WordPress CMS : Rp 0
- Tarif Desain website 5 halaman: Rp 250,000
- Theme Premium : Rp500,000
- Materi seperti gambar dan kata-kata disediakan oleh klien
- TOTAL = Rp 1,1 juta (perpanjangan domain dan hosting Rp350rb per tahun)
Perhitungan di atas dengan asumsi tarif desain website per halaman adalah Rp50rb dan ini sangat tergantung dari masing-masing penyedia jasa, demikian juga dengan pembelian theme premium WordPress yang kisarannya antara Rp400rb – Rp800rb apabila membeli di Themeforest.
Skenario 2: Perhitungan harga website Toko Online sederhana
Yang dimaksud dengan toko online sederhana ini adalah menggunakan CMS open source gratisan dan tidak membutuhkan fitur yang kompleks, yang penting bisa add to cart dan checkout, pembayaran pakai metode transfer bank manual, kurang lebih seperti ini:
- Pendaftaran domain, misalnya .com : Rp 150,000 / tahun
- Sewa hosting 1 GB : Rp500,000 / tahun
- Platform WordPress CMS : Rp 0
- Plugin Woocommerce untuk menambah fitur toko online : Rp 0
- Tarif desain web toko onlne dan data entry 10 produk: Rp250,000
- Theme premium : Rp 500,000
- Materi seperti gambar dan kata-kata disediakan oleh klien
- TOTAL : Rp1,4 juta (perpanjangan Rp650rb per tahun)
Asumsi tarif desain di atas tentunya hanya perkiraan jadi tidak bisa dijadikan patokan, dan terkadang disitulah yang menyebabkan perbedaan harga yang signifikan antar penyedia jasa.
Untuk toko online, selain desain dan fitur web, Anda juga perlu mempertimbangkan kualitas hosting dan optimalisasi website karena membutuhkan sumbe daya yang besar (CPU, RAM), terutama kalau toko online Anda memiliki banyak pengunjung.
Skenario 3: Perhitungan harga website custom
Skenario terakhir adalah pembuatan website custom, tidak menggunakan CMS gratisan, semua dikembangkan dari nol oleh penyedia jasa, dan memiliki fitur kompleks seperti yang bisa Anda temukan pada aplikasi sitem informasi (misalnya untuk sekolah, rumah sakit, distributor, dsb).
- Pendaftaran domain, misalnya .com : Rp 150,000 / tahun
- Sewa hosting 1 GB : Rp500,000 / tahun
- Tarif pengembangan custom CMS dan desain web denga fitur yang Anda mau : Rp35,000,000
- Materi seperti gambar dan kata-kata disediakan oleh klien
- TOTAL : Rp35,650,000 (perpanjangan Rp650rb per tahun)
Nah lho, kok bisa langsung melonjak tinggi ? Dari sejutaan sekarang menjadi Rp30 jutaan ?
Ingat, pada skenario ini semua dilakukan dari nol, tidak menggunakan CMS yang sudah jadi, dan tampilan pada area admin serta fitur-fiturnya disesuaikan dengan kebutuhan Anda, jadi tentunya membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
Misalnya Anda ingin tampilan depan website Anda berupa company profile sederhana saja, tetapi di belakang layar Anda juga ingin fitur khusus seperti memposting lowongan oleh para HRD, manajemen karyawan, pengelolaan stok gudang, sistem penggajian, laporan keuangan, dan lain sebagainya yang diperlukan, tentunya akan lebih mudah mengembangkan dari nol ketimbang mengutak-atik CMS gratisan yang dalam hal ini akan sulit dikustomisasi.
Tetapi memang akibatnya adalah biaya pembuatan website akan membengkak, namun tarif Rp35 juta yang kami sebutkan di atas merupakan tarif standar rata-rata yang paling minim dari para developer custom web / custom CMS di Indonesia.
Keuntungannya adalah semua hal bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda, loading web umumnya lebih cepat karena tidak dibebani fitur-fitur yang tidak perlu seperti saat menggunakan CMS gratisan, serta lebih fleksibel apabila ingin menambahkan fitur (tergantung kualitas pemrograman penyedia jasa).
Kesimpulan
Sebenarnya suatu website bisa dibuat dengan biaya yang sangat minim, bahkan di bawah dari skenario kalkulasi biaya di atas, tetapi Anda harus mau menerima segala keterbatasannya dan jugaa menurunkan ekspektasi Anda terutama kalau anggaran tidak mencukupi.
Misalnya di RBC Hosting sendiri, kami menawarkan harga pembuatan website 1 halaman sebesar Rp300rb pe tahun, sudah termasuk domain .com dan hosting 500 MB, yang tentunya jauh di bawah kalkulasi di atas.
Namun itu dengan banyak catatan, yaitu Anda akan menerima fitur yang sederhana, revisi desain terbatas, dan harus memahami cara menambahkan sisa halaman sendiri (tentunya kami pandu).
Itu karena kami memiliki misi untuk menjadikan website itu mudah dimiliki oleh semua orang dari berbagai kalangan, dengan harapan akan dapat membuat orang Indonesia menjadi lebih melek digital sehingga tidak tertinggal dari para orang asing.
Di samping itu, tarif yang kami tetapkan merupakan salah satu strategi pemasaran kami guna meningkatkan penjualan dari layanan web hosting yang kami sediakan, jadi sebenarnya bisa dibilang Anda hanya menyewa hosting dan mendaftar domain melalui kami, dengan bonus 1 buah halaman website.
Tapi itu dari sisi kami, tentunya penyedia jasa lainnya memiliki visi, misi, serta strateginya sendiri yang juga perlu untuk Anda jadikan pertimbangan.
Yang terpenting adalah tujuan dari artikel ini, yaitu menjadikan Anda yang membaca bisa lebih mengetahui komponen apa saja yang termasuk ke dalam biaya pembuatan website, sehingga Anda bisa lebih memahami sebelum memesan jasa pembuatan website di penyedia jasa manapun.